Segala Puja dan Puji bagi Alloh Robbku dan Robbmu..... Untuk Semua Selamat Datang Di Blog ini......... "Taman Orang-Orang Jatuh Cinta"..........Mari Berbagi kasih, berbagi Ilmu dan Berbagi Informasi.......Semoga Bermanfaat.......Sebelum Anda Pamit Dan Meninggalkan Blog ini Dipersilahkan untuk Mengisi Buku Kunjungan Yang Telah Disediakan "Terima Kasih"
Taman Orang-Orang Jatuh Cinta

Sabtu, 09 April 2011

Hati Sekeras Batu

Bismillah, Wabillah, Waminalloh, Wailalloh, Walaaila Ha Illalloh Walaa Waula Wala Quwwata Illa Billah
Sholatu Wassalamu'alan Naby....

Sebagai tempat pertimbangan, tumbuhnya rasa, cinta dan benci, keimanan dan kekufuran, taubat dan keras kepala, ketenangan dan kegoncangan, ketundukan dan kedurhakaan. yaa dialah HATI

Hati sumber BahAgIA, asalkan kita mampu menjaganya dari noktah-noktah hitam, namun sebaliknya ia juga merupakan sumber DeRiTA jika kita tak mampu memeliharanya. segala aktivitas ragawi tergantung pada hati. Melalui Lisan Rosululloh Shollollohu'alaihi Wasallm yang di rekam oleh Abu Hurairah Radhiallaahu anhu ia berkata, "Hati adalah raja, sedangkan anggota badan adalah tentara. Jika raja itu bagus, maka akan bagus pula tentaranya. Jika raja itu buruk, maka akan buruk pula tentaranya."
Di bawah ini ada beberapa tanda-tanda HaTi menjadi keras
1. Bermalas-malasan dalam berbuat keta'atan
2. Hati tidak tersentuh dengan Ayat-Ayat Al-Qur'an
3. Hati tidak tersentuh dengan Ayat-Ayat yang ada di alam semesta
4. Cinta Dunia yang berlebihan
5. Takut Menghadapi Kematian
6. Tak malu berbuat maksiat di hadapan orang banyak
7. Lidah tidak berdzikir dalam sehari semalam

Solusi Biar Hati Tetep sehat
1. Mengenal Alloh melalui Asma'-Asma' dan sifat-sifatNya
2. Selalu mengingat kematian
3. Menziarahi Makam dengan membayangkan seandainya diri kita ada di dalam kubur
4. Selalu mengkaji Ayat-Ayat ALLOH
5. Perbanyak Dzikir terutama Istighfar
6. Bergaul dengan para kekasih Alloh
7. Selalu berdo'a untuk kebaikan diri, keluarga dan orang lain

Fattakulloha Matatho'tum
Billahi Fie Sabilil Haq
Selengkapnya...

Kamis, 21 Oktober 2010

album "MILAD SYARIKAT ISLAM INDONESIA"


Selengkapnya...

Minggu, 24 Januari 2010

Mujahidah Afghanistan sedang latihan tempur. - Arrahmah.com

Mujahidah Afghanistan sedang latihan tempur. - Arrahmah.com



Selengkapnya...

Senin, 11 Januari 2010

TAUHID Seruan Kami sampai Mati !!!

بسم ا لله الر حمن الرحيم
السلا م عليكم و رحمة الله وبر كا ثه
Segala puja dan puji teruntuk Alloh Tuhan penguasa dan penggenggam alam semesta berserta segala apa yang ada di dalamnya. kita memujiNya, meminta pertolonganNya, meminta ampunanNya dan bertobat kepadaNya, serta kita memohon perilindunganNya dari keburukan jiwa dan amal perbuatan kita.
Keselamatan jua kesejahteraan semoga senantiasa di curah limpahkan kepada tauladan kita Nabi terakhir, penutup para anbiya Nabi Muhammad, juga sampaipula kepada keluarga, para sahabat, para tabi'in dan kepada tabi'ut tabi'in hingga sampai kepada kita sekalian sebagai ummatnya.


ikhwan wa akhwat fillah rohimani warohimakumulloh ...

Sejak pertama kali kita terlahirkan ke alam dunia fana ini, sesungguhnya Alloh bermaksud hendak memberikan tugas yang agung nan mulia. yaitu menjadi wakil Alloh di bumi untuk mengurus alam dunia ini dengan segala aturan  maupun ketentuanNya yang sudah termaktub di dalam pedoman agung Kitabulloh dan Sunnah Rosululloh yang nyata (Shahih), maka darisanalah akan terpancar sebuah kehidupan yang terselamtakan dari segala bentuk perbuatan yang menyalahi fitrah manusia, dari sanalah dibangun peradaban manusia yang menjungjung tinggi kehormatan dan kemuliaan.
akidah islamiyah sebagai landasan dalam beraktifitas karena selain darinya hanya akan melahirkan keburukan baik yang tersirat maupun tersurat baik yang nampak maupun tidak, baik di sadari maupun tidak. yahkinilah bahwa tidak ada kebaikan selain pada apa yang Alloh tetapkan dan tunjukkan pada kita....dan sumber kebaikan itu sendiri tiada lain tiada bukan adalah kitabulloh dan sunnah rosul yang nyata.
Oleh karena itu seruan kita adalah seruan TAUHID yaitu meng-esakan Alloh dalam segala perbuatan hati maupun perbuatan badan.
Selengkapnya...

Minggu, 10 Januari 2010

Memaknai Niat dan Ikhlas

Niat :
Perkataan ulama-ulama mengenai urgensi niat :
“Belajarlah niat, karena niat lebih penting daripada amal …
Berapa banyak amal yang remeh menjadi besar gara-gara niat dan berapa banyak amal yang besar menjadi remeh gara-gara niat.”
Pentingnya niat tergambarkan dalam hadits Nabi yang menceritakan tiga orang yang secara fisik mengerjakan amal kebajikan yang besar tetapi karena tidak dilandasi oleh niat yang ikhlas, maka ketiganya mendapatkan balasan neraka.

“Sesungguhnya orang yang pertama-tama diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid. Dia didatangkan ke pengadilan, diperlihatkan kepadanya nikmat-nikmatnya. Maka diapun mengakuinya. Allah bertanya,’Apa yang engkau perbuat dengan nikmat-nikmat itu?’ Dia menjawab, ‘Aku berperang karena Engkau hingga aku mati syahid’. Allah berfirman,’Engkau dusta. Tetapi engkau berperang supaya dikatakan,’Dia adalah orang yang gagah berani’. Dan, memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu)’. Kemudian diperintahkan agar dia diseret dengan muka tertelungkup lalu dilemparkan ke dalam neraka. Berikutnya (yang diadili) adalah seseorang yang mempelajari ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al-Qur’an. Dia didatangkan ke pengadilan, lalu diperlihatkan kepadanya nikmat-nikmatnya. Maka dia pun mengakuinya. Allah bertanya, ‘Apa yang engkau perbuat dengan nikmat-nikmat itu?’ Dia menjawab, ‘Aku mempelajari ilmu dan mengajarkannya serta aku membaca Al-Qur’an karena-Mu’. Allah berfirman, ‘Engkau dusta. Tetapi engkau mempelajari ilmu agar dikatakan, ‘Dia adalah orang yang berilmu, dan engkau membaca Al-Qur’an agar dikatakan, ‘Dia adalah qari’ (pandai membaca)’. Dan, memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu)’. Kemudian diperintahkan agar dia diseret dengan muka tertelungkup hingga dilemparkan ke dalam neraka. Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberi kelapangan oleh Allah dan juga diberi-Nya berbagai macam harta. Lalu dia didatangkan ke pengadilan dan diperlihatkan kepadanya nikmat-nikmatnya. Maka dia pun mengakuinya. Allah bertanya, ‘Apa yang engkau perbuat dengan nikmat-nikmat itu?’ Dia menjawab, ‘Aku tidak meninggalkan satu jalan pun yang Engkau suka agar dinafkahkan harta melainkan aku pun menafkahkannya karena-Mu’. Allah berfirman, ‘Engkau dusta. Tetapi engkau melakukan hal itu agar dikatakan, ‘Dia seorang pemurah’. Dan, memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu)’. Kemudian dia diperintahkan agar diseret dengan wajah tertelungkup hingga dilemparkan ke dalam neraka (HR. Muslim)
Mengapa mereka dibalas dengan adzab padahal secara fisik mereka menunaikan suatu amal kebaikan (bahkan termasuk amal kebaikan yang paling utama (infaq, jihad dan mengajar Al-Qur’an)) ?? Karena mereka telah menipu Allah.

Ikhlas :
Secara bahasa :
• Ikhlas berasal dari kata khalasha yang berarti bersih / murni
• Niyat berarti al-qoshdu, artinya maksud / tujuan
Secara istilah :
Ikhlasunniyat berarti membersihkan maksud dan motivasi kepada Allah dari maksud dan niat lain. Hanya mengkhususkan Allah Azza wa Jalla sebagai tujuan dalam berbuat.
Beberapa hal mengenai niat :
• Hakikat niat : Niat adalah tujuan yang terdetik dalam hatimu
• Niat ini merupakan amal hati secara murni, bukan amal lidah. (Maka dari itu tidak pernah dikenal dari Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam adanya niat dalam ibadah yang dilafazhkan. Tetapi yang kita lihat justru sebagian orang ada yang melafazhkan niat itu)

Urgensi Niat :
1. Merupakan ruhnya amal
Allah hanya menginginkan hakikat amal, bukan rupa dan bentuknya. Maka dari itu Dia menolak setiap amal yang pelakunya tertipu dengan amalnya. (Al-Hajj:37)
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya …” (Al Hajj : 37)
2. Salah satu syarat diterimanya amal
“Allah Azza wa Jalla tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas dalam mencari keridhaan-Nya semata.” (HR. Abu Daud dan Nasa’i)
Syarat diterimanya amal atau perbuatan :
1. Bersungguh-sungguh dalam melaksana-kannya
2. Ikhlas dalam berniat
3. Sesuai dengan syariat Islam (Al-Qur’an dan Sunnah)

3. Penentu nilai/kualitas suatu amal. Satu jenis amal dapat berbeda nilai pahalanya berdasarkan perbedaan niatnya
“Sesungguhnya amal-amal itu hanya bergantung kepada niat. Dan, setiap orang hanya memperoleh menurut apa yang diniatkan. Barangsiapa hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa hijrahnya kepada dunia yang ingin didapatkannya, atau wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya kepada apa ditujunya.” (HR. Al-Bukhary, Muslim, Abu Daud, At-Tirmidzy dan An-Nasa’y)
4. Dapat merubah amal-amal yang mubah dan tradisi menjadi ibadah.
Pekerjaan mencari rezki bisa menjadi ibadah dan jihad fi sabilillahi selagi pekerjaan itu dimaksudkan untuk menjaga dirinya dari hal-hal yang haram dan mencari yang halal.
Bahkan yang lebih mengagumkan lagi, nafsu seksual yang disalurkan orang Mukmin kepada yang halal, bisa mendatangkan pahala di sisi Allah.
“’Dalam persetubuhan salah seorang di antara kalian terdapat shadaqah’. Mereka bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah salah seorang di antara kami melampiaskan birahinya dan dia mendapat pahala karenanya?’ Beliau menjawab, ‘Bagaimana menurut kalian jika dia meletakkannya pada yang haram, apakah dia mendapat dosa? Begitu pula jika dia meletakkannya pada yang halal, maka dia mendapat pahala’.” (HR. Muslim)
5. Mendatangkan berkah dan pahala dari Allah, bahkan sebelum ia melaksanakan amalnya
“Allah Azza wa Jalla berfirman, “Jika hamba-Ku hendak mengerjakan suatu keburukan, maka janganlah kalian (para malaikat) menulisnya sebagai dosa hingga dia mengerjakannya. Jika sudah mengerjakannya, maka tulislah satu dosa yang sama dengannya, dan jika dia meninggalkannya karena Aku, maka tulislah satu kebaikan baginya. Dan, jika dia hendak mengerjakan satu kebaikan namun belum mengerjakannya, maka tulislah satu kebaikan baginya. Jika dia sudah mengerjakannya, maka tulislah baginya sepuluh (pahala) kebaikan yang serupa dengannya hingga tujuh ratus kebaikan”. (Diriwayatkan Al-Bukhary dan Muslim)
“Barangsiapa menghampiri tempat tidurnya, sedang dia berniat hendak bangun untuk shalat dari sebagian waktu malam, namun dia tertidur hingga pagi hari, maka ditetapkan baginya seperti yang diniatkannya, dan hal itu merupakan shadaqah atas dirinya dari Rabbnya.”
“Barangsiapa sungguh-sungguh memohon mati syahid kepada Allah, maka Allah menghantarkannya ke kedudukan orang-orang yang mati syahid, sekalipun dia mati di atas tempat tidurnya”

Cara Menumbuhkan Niat Ikhlas :
1. Senantiasa meluruskan niat sebelum mulai beramal.
Sediakan waktu sejenak setiap akan memulai suatu amal untuk memastikan bahwa dorongan motivasi beramal itu memang benar-benar untuk semata-mata mencapai keridhaan Allah dan bukan untuk ambisi-ambisi lainnya. Setelah niat dalam diri benar, barulah beramal.
2. Menyerahkan segala cintanya hanya kepada Allah, rasul dan akhirat
3. Ilmu yang mantap
Ikhlas tidak bisa menjadi sempurna kecuali dengan membaca dan mengamati kandungan di dalam Al-Qur’an dan Sunnah yang membicarakan masalah itu atau membaca perkataan orang-orang shalih. Tidak mungkin seseorang menghadap ke sesuatu di luar jangkauan pengetahuannya.
4. Berteman dengan orang-orang yang ikhlas
Agar bisa mengikuti irama langkah mereka, mengambil pelajaran dari mereka dan mencontoh akhlak mereka.
5. Membaca sirah orang-orang Mushlih
Mengenali kehidupan mereka, mengikuti jejak dan petunjuk mereka.
6. Mujahadah terhadap nafsu
Maksudnya, mengarahkan kehendak untuk memerangi hawa nafsu yang menjurus kepada keburukan, mengendalikan egoisme dan kecenderungan kepada keduniaan, hingga ikhlas karena Allah.
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al-‘Ankabut : 69)
7. Berdo’a dan memohon pertolongan kepada Allah.

Selengkapnya...

Senin, 04 Januari 2010

"Manusia" Sebaik-baik Ciptaan

لقد خلقنا الا نسان في احسن تقويم
Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya ((Q.S AT-Tiin : 4))
Kita yakin dan tidak sedikitpun disusupi oleh kebimbanganmaupunkeraguan akan kebenaran penciptaan semesta alam raya berserta segala apa-apa yang ada di dalamnya adalah ciptaan Alloh Sang Pencipta, Dia-lah yang menciptakan langit tanpa tiang penyangga, Dia yang menciptakan Bumi dengan segala keindahan yang ada di dalamnya baik di daratan maupun dilautan, Dia yang menciptakan Matahari sang surya yang menerangi alam dunia Dia yang yang menciptakan rembulan di malam hari selain yang menciptakan itu semua Alloh Ta'ala juga yang mengatur siklus kehidupan semesta alam raya ini. namunb dari semua ciptaan yanga da hanya manusialah yang Alloh ciptakan dengan sebaik-baiknya, manusia dikategorikan sebagai mahluk paling baik dari seluruh mahluk ciptaanNya yang lain.

sebagaimana sudah kita ketahui dalam sejarah di masa lalu ketika seluruh penduduk syurga untuk sujud kepada manusia pertama Adam 'Alaihissalam. maka semuanya sujud kecuali iblis yang enggan karena kesombongannya telah mendahului dari keta'atannya kepada Alloh. tapi ingatlah sujudnya para malaikat kepada adam bukan bentuk penyembahan mereka kepada Adam 'Alaihissalam, namun semata-mata karena titah dan perintah Sang Penguasa yaitu Alloh Robbul Jalal.... maka pantas saja iblis mendapat laknat karena tidak patuh kepada titah dan perintah Alloh Ta'ala. pada akhirnya dikeluarkan dari raudathuljannah.
Selengkapnya...

Munajat Seorang Hamba

Ya Allah Ya Tuhanku !
Segala puji bagiMu, penguasa dan pemelihara alam semesta
sholawat dan salam semoga selalu kau curahkan kepada kekasih hamba, tauladan hidup hamba Nabi Muhammad
Ya Alloh Ya Tuhanku !
Kenapakah hati ini begitu keras untuk mengingatiMu?
Apa mungkin jiwaku sudah penuh dengan noda-noda dosa dan alpa?
Setiap hari aku Solat, membaca Al-Quran
tetapi aku tidak dapat merasai kenikmatan iman dan islamku
Harus bagaimanakah akan aku tempuhi hidup ini?
Adakah jiwa ini akan dapat Engkau terima?

Ya Allah!
Janganlah Engkau tinggalkan aku dalam kesendirian dan kesepian
Janganlah Engkau Pinggirkan aku dari rahmat dan hidayahMu
Janganlah Engkau biarkan jiwa ini bergelimang dosa, ternoda dengan kemaksiatan
Apalagi diri ini tanpa Mu
Aku begitu lemah untuk mengharungi gelombang dunia ini....
Terhina tanpa kebersamaan dariMu

Ya Allah!
Kasihanilah jiwaku yang kerdil ini
Aku sangat mengharapkan pimpinanMu
Aku sangat merindukan akan belaian Mu.
Bantulah aku, Ya Allah!
Bantulah aku, Ya Rabbi!
Turunkan Cahaya keislaman di sendi-sendi badanku

Ya Allah!
Apalah artinya kehidupan bila tanpa kehadiraMu,
Apalah gunanya potensiku bila tidak kau ridhoi dan berkahi
Tolonglah aku, Ya Allah!
Tolonglah aku, Ya Rabbi!

Ya Allah!
Berikanlah petunjuk dan taufikMu kepadaku
Aku tahu bahwa petunjukMu adalah mahal, butuh pengorbanan yang besar untuk meraihnya
Aku ridho, Ya Allah.
Engkau ambillah apa yang aku miliki
Tetapi benamkanlah CahayaMu ke dalam jiwa ini....
Hidupkanlah Ruhku dengan Ruhul jihad, Ruhul Iman dan Ruhul Islam

Ya Allah!
Aku malu untuk berhadapan denganMu
Aku begitu kotor dan nista
Kotor dan jijik dengan dosa dan maksiat yang pernah aku lakukan
Riya', tamak, sombong, dengki telah membelenggu hidupku
Jiwaku lemas, setiap kali cuba mengingatiMu
Setiap kali jiwaku menghalang
Fikiranku berkecamuk
Ya Allah! Di manakah cahayaMu?
Aku dambakan cahayaMu untuk menerangi hidupku yang gelap dan kelam
Terangilah hidupku dengan cahayaMu
Keluarkanlah aku dari kegelapan menuju cahayaMu

Ya Allah!
Hanya kepada Engkau tempatku mengadu
Hanya kepadaMu tempat aku curahkan perasaanku
Kerana aku tahu hanya Engkau yang dapat membimbing jiwaku yang kerdil ini
Maka bimbinglah aku Ya Allah
Pimpinlah aku, pimpinlah aku,
Pimpinlah akuuuu... Ya Allah!
Selengkapnya...