Segala Puja dan Puji bagi Alloh Robbku dan Robbmu..... Untuk Semua Selamat Datang Di Blog ini......... "Taman Orang-Orang Jatuh Cinta"..........Mari Berbagi kasih, berbagi Ilmu dan Berbagi Informasi.......Semoga Bermanfaat.......Sebelum Anda Pamit Dan Meninggalkan Blog ini Dipersilahkan untuk Mengisi Buku Kunjungan Yang Telah Disediakan "Terima Kasih"
Taman Orang-Orang Jatuh Cinta

Sabtu, 28 November 2009

Bila Nafsu Di Gugu & Aqal Di Tinggalkan

Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal (nya) (TQS. An-Naaji’aat : 40-41)

Nafsu yang di gugu akan menjadi sebab penghalang bagi kita untuk meraih cinta Ilahi dan menggapai bahagia sejati di alam syurgawi nanti. Nafsu yang diikuti menjadi penyebab rusaknya harga diri di hadapan Alloh Yang Maha Suci. Nafsu yang dituruti menjadi penyebab hati ternodai jiwa terlukai karena jauh dari Alloh Robbul’izzati. Rayuan dan godaan hidup terasa sangat berat untuk di pikul, segala kesenangan dan kemewahaan selalu menjadi penghalang untuk selalu mendekatkan jiwa yang semakin hari semakin terkumpul dan tertumpuk dosa-dosa karena lemahnya iman di dada. Raga yang terbelenggu oleh harta, tahta dan wanita seakan terus menyelimuti hari-hari yang di jalani. Dengan menuruti langkah dan menta’ati titah syetan maka tidak di sanksikan lagi bahwa manusia akan menjadi hamba-hamba nafsu yang diperbudak syetan. Langit-langit kehidupan akan kelam karena alam tidak lagi bersahabat dengan manusia, Bila sudah seperti itu dapatkah atau pantaskah rasa bahagia akan tergapai…..? semua asa terindah akan sirna seiring sejalan dengan habisnya waktu hidup kita di alam dunia ini.

Duhai jiwa-jiwa Yang rindu,……………… Setiap diri kita tentu sangat mendambakan kesudahan hidup yang lebih baik dan bahagia setelah sekian tahun lamanya kita hidup di atas dunia ini, bercengkrama bersama para Nabi, para shiddiqien, para syuhada dan para sholihin, serta bercumbu mesra bersama bidadari bermata jeli bahkan kita akan peroleh kenikmatan paling tinggi diantara sekian nikmat yang ada yaitu kedua mata ini mampu menatap wajah Alloh Yang Maha Indah, Namun ternyata tidaklah mudah bagi kita untuk mewujudkan asa dan harapan itu. Berdiam diri atau berpangku tangan dari hidayah ilahi merupakan cara yang keliru, menunggu datangnya hidayah tanpa berkarya dan beramal islami dengan iman dan ikhlas suatu sikap yang salah dan akan semakin menjauhkan aqal kita dari kejernihan. Lalu harus dari manakah kita akan mengawali dan memulainya……?

Duhai jiwa-jiwa yang rindu………………….aku sampaikan sebuah pesan pendek sebagai nasehat singkat bagi diriku dan dirimu wahai jiwa-jiwa perindu………………..sebagai sebuah upaya dan usaha dalam rangka turut andil di dalam amal islami dan amal jama’i, bersandarkan kepada dustur Ilahi yaitu Kalam Ilahi (al-Qur’an) dan Sabda Nabi (as-Sunnah), duhai jiwa-jiwa yang rindu………. Inilah pegangan hidup kita, inilah jalan hidup kita dan dari sanalah akan nampak jelas cara dan arah hidup kita, melalui lisan Nabi yang ummi beliau pernah menuturkan sebuah hadits yang direkam oleh imam at-Tirmidzi “Aku tinggalkan dua perkara kepada kalian yang apabila kalian berpegang teguh kepada keduanya, maka kalian tidak akan sesat selamanya, yaitu Kitabulloh dan Sunnah RosulNya”.

Menggunakan aqal sebagai anugrah sekaligus rahmat Tuhan yang diberikan hanya kepada mahluk bernama manusia adalah langkah awal dalam menuju pencerahan dan kebangkitan umnmat manusia dari keterpurukan dan kehinaannya, melalui aqal ini kita akan mengenal dan memahami jati diri kita dan pada akhirnya kita akan berma’rifat (mengenal) lebih jauh kepada Tuhan seluruh alam sebagai pengatur dan penguasa, Robbku dan Robbmu. Dia adalah raja dari segala raja. Melalui aqal ini kita dituntut untuk memikirkan sesuatu yang ada di balik tabir kehidupan dan yang ada di dalam tabir kehidupan tersebut serta menghubungkan keduanya dengan Dzat Pencipta seluruh tabir kehidupan itu yaitu Alloh Azza Wajalla. melalui cara membangkitkan aktifitas berfikir maka manusia akan terbebas dari kejumudan dan kebodohan namun yang perlu kita ingat adalah cara pandang berpikir kita tentu harus di sandarkan kepada ketentuan-ketentuan Sang Pencipta. tidak bisa semau dan seenak udel masing-masing apalagi kalo sudah hawa nafsu yang di jadikan standarisasi berfikir. bisa carut marut tuh kehidupan yaa seperti kayak sekarang ......##??

demikianlah puncak kejayaan dan kemajuan sebuah peradaban islam yang dibangun dahulu kala oleh Nabi dan para sahabatnya. menyerukan risalah islam ke tengah-tengah masyarakat jahiliyah yang tengah berpikir kacau pada masanya, melalui jalan perenungan, analitik dan diskusi akhirnya risalah islam mampu diterima dengan penuh gairah oleh warga arab yang masih sehat aqal pikirannya.

sekali lagi. Segala perubahan apapun takkan pernah terjadi selama bila kita hanya berdiam diri berpangku tangan atau duduk-duduk manis layaknya sebagai seorang penonton. ingatlah dengan kalamulloh di bawah ini
"...Sesungguhnya Alloh tidak akan merubah keadaan suatu kaum, hingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri..." (TQS. ArRo'du : 11)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar