Segala Puja dan Puji bagi Alloh Robbku dan Robbmu..... Untuk Semua Selamat Datang Di Blog ini......... "Taman Orang-Orang Jatuh Cinta"..........Mari Berbagi kasih, berbagi Ilmu dan Berbagi Informasi.......Semoga Bermanfaat.......Sebelum Anda Pamit Dan Meninggalkan Blog ini Dipersilahkan untuk Mengisi Buku Kunjungan Yang Telah Disediakan "Terima Kasih"
Taman Orang-Orang Jatuh Cinta

Sabtu, 28 November 2009

Harus Darimana Memulai

Permasalahan yang di hadapi umat islam hari ini begitu banyak dan beragam. Mulai dari krisis akidah, krisis ahlak hingga krisis ekonomi, pendidikan, politik dan sosial budaya. Ibarat benang kusut yang terus menggulung, harus dari mana kita akan memulai pembenahan dan perbaikan masalah-masalah tersebut.. harus dari ujung mana kita memulai pembenahan ? dan sederet pertanyaan yang senada lainnya.

Darimana kita akan memulai ? mungkin pertanyaan itu sering kali mengganggu perasaan dan pemikiran kita selama ini, seiring dengan perdebatan panjang dan perbincangan maupun diskusi, baik di forum resmi maupun tidak resmi.

Sesungguhnya kalaulah kita selalu merujuk hanya pada akal saja, maka akan bermacam pandangan maupun pendapat yang muncul ke permukaan artinya akan melahirkan lebih dari satu jawaban. Satu-satunya solusi dan jawaban suci dari pertanyaan itu adalah tiada lain dan tiada bukan harus merujuk kepada Kitabulloh dan Sunnah Rosululloh Shollollohu’alaihi wasallam yang nyata.

Kita lihat masalah ini dari konteks siroh nabawiyah (historis). Tatkala baginda Nabi di utus Alloh di jajirah arab tepatnya di kota Makkah. Pada waktu itu masyarakat Arab tengah menghadapi berbagai macam kemelut yang sangat parah, di bidang keagamaan, sosial, politik, ekonomi dan budaya. Misalnya saja ada 360 patung di sekitar ka’bah, kemungkaran dan kriminalitas merajalela dimana-mana seperi minum khommer, perjudian, perzinaan, perampokan, pembunuhan, diskriminasi, ketidak adilan dan adanya intervensi dari dua negara adi daya ke pelosok Jajirah Arab, Persia dari Timur dan Romawi dari Barat. Maka kalau kita mengkaji kemelut yang ada pada waktu itu hampir memilki banyak kesaman di tinjau dari sisimanapun dengan situasi dan kondisi masa sekarang,

Yang Alloh perintahkan kepa kekasih-Nya pada waktu itu bukan perintah untuk menghancurkan patung-patung di sekeliling ka’bah, atau berantas kemaksiatan dan hukum para penjudi, peminum, penzina dan pembunuh, bahkan baginda Nabi tidak di perintahkan untuk sholat di depan ka’bah.

Sesuai dengan wahyu pertama turun yaitu
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam

Nash Qur’an ini merupakan jawaban tuntas sekaligus bersifat abadi bagi masalah prioritas amal Islami. Setia kali berbagai masalah melilit kita, maka jalan satu-satunya yang dapat membebaskan kita dari kemelut tersebut ialah dengan merujuk pada wahyu pertama ini yaitu menghidupkan ilmu dan membangkitkan aktifitas pemikiran kaum muslimin. Karena dari sekian banyaknya ummat islam di dunia ini masih sedikit darikalangan ummat ini yang sadar dan faham akan pentingnya ilmu dengan melakukan aktifitas berfikir dalam rangka sebagai bagian dari mewujudkan as-shohwah al-islamiyah (kebangkitan islam)

Cukup sudah kiranya wahyu pertama itu sebagai landasan solusi bagi sebuah pergerakan dakwah islamiyah, bagi pergerakan pembebasan dari penghambaan kepada sesama mahluk (‘ibadatul ‘ibad) menuju kepada penyembahan totalitas hanya kepada Alloh Sang Pencipta dan Penguasa alam semesta melalui penerapan akidah dan syari’ah dalam bingkai daulah khilafah ‘ala minhajjin nubuwwah yang di janjikan. Insyaalloh.......
are you ready
Go khilafah......................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar